ARSITEKTUR ITN MALANG
1022037
Kamis, 06 Desember 2012
Rabu, 25 Juli 2012
Selasa, 24 Juli 2012
Senin, 21 Mei 2012
ARSITEKTUR RUMAH GADANG
RUMAH GADANG SUKU MINANGKABAU
FUNGSI
Fungsi rumah Gadang tersebut sama seperti rumah – rumah adat lainnya,
sama - sama sebagai tempat berlindung
ataupun bernaung dari ganasnya alam seperti iklim dan binatang buas. Tetapi yang
membedakan ialah dari suku Minangkabau sendiri yang mendirikan rumah adat
tersebut sesuai dengan karekteristik dari adat mereka, sehingga terlihat sangat
berbeda dengan rumah adat lainnya.
Dihalaman depan Rumah
Gadang biasanya selalu terdapat dua buah bangunan Rangkiang, digunakan untuk
menyimpan padi.
ARSITEKTUR
Rumah Gadang ini memiliki
keunikan bentuk Arsitektur, terutama pada bagian atapnya yang runcing
menyerupai tanduk kerbau dan terbuat dari bahan ijuk yang dapat tahan sampai
puluhan tahun. Rumah Gadang ini juga mempunyai nilai Arsitektur yang tinggi,
jika kita perhatikan dari atapnya yang berbentuk runcing dan curam yang apabila
hujan datang maka air hujan tersebut cepat turun dan mengalir, sehingga tidak
menggenang terlalu lama di atap.
Rumah Gadang ini dibuat berbentuk
persegi panjang, pada bagian depan rumah Gadang biasanya penuh dengan ukiran ornament
yang berbentuk akar, bunga, daun serta bidang persegi dan genjang. Bangunan ini
dibuar besar ke atas dan uniknya bangunan ini tidak mudah ambruk oleh
goncangan. Rumah gadang ini hanya mempunyai satu tangga pada bagian depan saja.
UKIRAN
Bahan yang digunakan pada dinding rumah Gadang ini
ialah papan, papan dipasang vertikal, dan biasanya papan tersebut diberi ukiran
hingga seluruh dinding penuh dengan ukiran. Motif ukiran tergantung pada
susunan letak papan dinding Rumah Gadang. Seni dan Tekstur Arsitektur Rumah
Gadang ini yaitu tertuju pada ukirannya yang bertujuan sebagai penghias
dinding-dinding Rumah Gadang tersebut. Ukiran tersebut sebagai ragam hias pengisi bidang dari
bentuk persegi ataupun melingkar. Motif yang dipilih biasanya akar yang
berdaun, tumbuhan merambat, berbunga dan berbuah.
Masyarakat minangkabau
merupakan masyarakat yang hidup secara komunal atau berkelompok, serta memiliki
ikatan kekerabatan yang kuat. Terdapatnya open space atau ruang terbuka yang
terdapat pada setiap kelompok atau group fasilitas hunian mereka (rumah gadang)
yang merupakan wadah untuk tempat bersosialisasi bagi masyarakatnya.
Sebuah rumah gadang merupakan
sebuah produk arsitektur yang muncul dan berkembang pada masyarakat Minangkabau.
Tidak ada bangunan lain yang terdapat di indonesia khususnya yang memiliki
tipologi bangunan yang benar-benar identik dengan rumah Gadang yang seperti
terdapat pada rumah adat Sumatera Barat ini. Seperti halnya dalam penggunaan
elemen atap, merupakan transformasi bentuk gonjong yang didesain bertingkat dan
memiliki ratio tertentu dalam sudut dan ketinggiannya yang mana hal ini tidak
akan ditemukan pada produk arsitektur daerah lain yang terdapat di indonesia.
Jumat, 13 Januari 2012
RUMAH SEDERHANA IKLIM TROPIS
Rumah yang saya desain ini adalah rumah sederhana yang bisa dikatakan tidak modern dan tidak tradisional. Desain yang menyesuaikan pencahayaan alami dan penghawaan yang lebih, agar tidak menggunakan listrik yang berlebih. Tidak menggunakan ac (air conditionar ) dengan begitu dapat menghemat listrik.
Jendela di buat banyak agar penghawaan dan pencahayaan dapat masuk secara maxsimal. Dengan begitu penghuni bisa merasakan nyaman pada rumah tersebut. Bukaan jendela ini juga sudah di pertimbangkan masuknya angin, agar tidak berlebih yang dapat membuat masuk angin pada penghuninya.
Masuknya sinar matahari untuk penerangan juga sudah dipertimbangkan, agar hawa panas matahari tidak masuk seluruhnya ke dalam ruangan maka jendela menggunakan sun – shading yang dapat menghambat masuknya hawa panas matahari.
Pada dinding di beri permainan tekstur dengan material batu tempel yg diperkirakan tingginya 100 cm, gunanya agar titisan air hujan tidak mengenai dinding dan tidak dapat merusak dinding.
Jadi jika disimpulkan rumah ini didesain dengan memperhatikan iklim di wilayah Indonesia. Wilayah Indonesia beriklim tropis. Dari beberapa kasus seperti pemakaian ac ( air conditioner ) yang berlebih dan pencahayaan alami ( lampu ) yang juga berlebih. Pemborosan listrik dapat dihindari apabila mendesain bangunan rumah tinggal atau lainnya memperhatikan iklim di daerah tersebut.
Senin, 31 Oktober 2011
Sabtu, 02 Juli 2011
DESAIN POS JAGA BY DONY
Pos jaga ini di desain dengan konsep modern, karena pos ini menyesuaikan perumahan di sekitarnya. Untuk view pada pos ini menuju pada 3 arah, depan, samping kiri dan samping kanan untuk pemantauan.
Denah yang saya susun secara moderen, terdiri dari ruang jaga, ruang istirahat, ruang ganti, km/wc, dan pantri (dapur kering). Di ruangan jaga ini saya memberikan fasilitas meja dan kursi untuk memantau. Di ruang istirahat saya memberikan fasilitas 2 tempat tidur, meja, dan televisi untuk beristirahat. di ruang ganti saya hanya memberikan fasilitas lemari pakaian untuk mengganti pakaian apabila ingin bertugas tau selesai bertugas. Di km/wc saya memberikan fasilitas kloset jongkok dan bak mandi. Dan pada pantri (dapur kering) saya memberikan fasilitas kompor beserta lemari untuk menyimpan gelas, piring, panci, dan bahan-bahan lainnya.
Tampak didesain dengan konsep yang mempunyai keseimbangan asimetris, di sisi kiri dan kanan pada kanopi . Dan ditengah pada permainan dak beton yang berfungsi untuk menghambat sinar matahari, karena arah sinar matahari terbitnya pas didepan pos jaga tersebut. Begitu juga dengan tampak belakang. Pada tampak depan ini saya buat lengkung dan dijadikan jendela mati pada bagian kiri dan kanan, karena pos ini mempunyai 3 view, yang otomatis apabila sedang memantau maka akan terlihat sangat jelas.
Ditampak samping kiri dan kanan ini saya memberikan bnyak kaca mati, karena ruangan tersebut adalah ruangan pemantauan yang mempunyai view untuk memantau, dan ditambah jendela untuk penghawaan dan pintu untuk akses masuk dan keluar. Di samping, daerah blakang di beri juga jendela untuk penghawaan dan pencahayaan.
Langganan:
Postingan (Atom)